
Menurut Heyanto, pengurus Ceng Hong Lau, keberadaan Taman Shio tersebut merupakan pengembangan dari bangunan induk Kelenteng Ceng Hong Lau, yang berdiri sejak tahun 1986/1987. Pendirian taman shio, ujarnya, dimaksudkan untuk memperindah dan menambah wawasan bagi anak-anak akan budaya serta pengetahuan tentang shio seseorang.
Di taman shio itu terdapat 12 patung hewan yang mewakili 12 siklus tahunan dan setiap tahun di tandai dengan nama hewan atau "shio" sesuai dengan siklus yang berputar, Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi.
Ny. Ayang, pengunjung, mengatakan, dirinya selalu mengajak anaknya ke taman shio seusai melakukan prosesi persembahyangan, dan biasanya dirinya menjelaskan makna dari simbol-simbol shio yang ada. Walau diakuinya, anaknya menyenangi taman shio karena banyak patung-patung hewan sebagai lambang shio yang ada.
Pantauan infojambi.com, kehadiran taman ini cukup unik dan asyik. Hanya saja saat ini, taman tersebut hanya dapat dinikmati kalangan umat Tri Dharma yang melakukan peribadatan di Kelenteng Ceng Hong Lau, dan belum terbuka untuk umum. (infojambi.com/HRY)
0 komentar:
BERIKAN KOMENTAR ANDA