
Ternak ayam lokal hampir semuanya dipelihara oleh peternak kecil di perkotaan maupun di pedesaan. Umumnya ayam dipelihara secara ekstensif(tidak dikandangkan) dan bila dikandangkan tempatnya sangat dekat bahkan berbaur dengan pemukiman. Pembudidayaan ayam lokal belum mengikuti good farming practice, sehingga sangat rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Dengan kondisi tersebut, restrukturisasi manajemen peternakan unggas lokal sangat diperlukan sebagai salah satu upaya pemutusan mata rantai utama penyebaran penyakit antar unggas maupun antara unggas ke manusia.
Berjangkitnya wabah penyakit flu burung (Avian influenza) telah menyebabkan kerugian cukup besar bagi industri perunggasan dan diperkirakan mencapai sekitar Rp 4 triliun. Banyak ternak unggas yang mati maupun dimusnahkan akibat penyakit ini. Konsumen ragu untuk mengkonsumsi produk unggas, secara tidak langsung berdampak pada sektor budidaya. Salah satu penyebab sulitnya penanggulangan penyakit Avian influenza adalah unggas dipelihara pada lokasi tersebar, sehingga sulit dikontrol. Disamping itu pengelolaan pasar tradisional, pengawasan TPA (Tempat Pemotongan Ayam), pengumpul dan penjualan unggas hidup serta pengawasan lalulintas unggas masih belum sesuai dengan harapan pemerintah. Penerapan biosekuriti, manajemen perkandangan, tataruang, dan program vaksinasi belum dilakukan secara komprehensif atau masih bersifat parsial, karena berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh usaha peternakan unggas skala kecil.
Sumber :http://peternakan.litbang.deptan.go.id
0 komentar:
BERIKAN KOMENTAR ANDA