Beragam bentuk kesenian daerah muncul mewakili identitas murni budaya Jambi yang dipengaruhi budaya Melayu yang terdapat hampir diseluruh daratan Sumatera terutama di sepanjang pesisir timur. Keanekaragaman bentuk kesenian daerah tersebut justru lebih memperkaya bentuk-bentuk penyajian pertunjukan seni budaya yang unik dan menarik.
Berpijak dari dasar tersebut diatas, Pemda Tingkat I Jambi berusaha terus untuk mengangkat ke permukaan dan memperkenalkan kepada masyarakat luas dan tamu-tamu asing dengan harapan agar budaya Jambi tetap eksis dan dikenal orang sebagai bagian dari budaya bangsa Indonesia.
Kehidupan masyarakat Jambi dipandang dari segi sosial budaya adalah Adat Bersendikan Syara’, Syara’ Bersendikan Kitabullah.
Masyarakat Daerah Jambi adalah masyarakat yang heterogen, dimana terbilang dan tercacak disitu tanam tumbuh, dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung, dimana larasnya dicencang, disitu airnya diminum, tidak membawa cupak dengan gantang.
Secara struktur pemerintahan dahulunya Daerah Jambi ini terbagi atas :
Daerah Bangsa Nana Dua Belas;
Daerah Nan Berbatin;
Luak Nan Berpenghulu dengan jenjang-jenjang nan berajo, rantau nana berjenang, loak berpenghulu, kampung nan betuo, rumah nan bertengganai.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jambi terkenal dengan kegotong royongan dan keterbukaan yang dikenal dengan istilah Berat Samo Dipikul, Ringan Samo Dijinjing. Pada lazimnya memutuskan sesuatu pekerjaan kerjasama, dimusyawarahkan, bulat aek dek pembuluh bulat kato dimukat
1 komentar:
ayo jambi kamu bisa hehe
BERIKAN KOMENTAR ANDA